Aku masih disini, disampingnya.. tapi entah kapan ia akan mengindahkan keberadaanku. Senyum itu tetap seperti 6 bulan yg lalu. Ia masih tersenyum seindah pertama bertemu.
Clarina sudah 6 bulan ini "berstatus" sebagai kekasih dari Aron, mereka adalah partner dalam sebuah perusahan Q entertainment, Aron dan grupnya " NU'EST" saat ini sedang gencar promosi mini album perdana mereka 'FACE'. Berbeda dengan Clarina yg masih trainee menunggu proses debutnya bersama Clara dalam 'the muse'.
8 BULAN YG LALU

Clarin, kayanya Aron suka sama kamu deh," ungkap Clara sambil duduk di samping clarina yg masih sibuk dengan biolanya. "kamu liat sendiri kan sebisanya dia slalu ada di sini tiap kita latihan" lanjut Clara lagi, "Clarinnn!" sentak Clara agak kesal karena Clarina masih tak menghiraukannya.
" hmmh? jgn ngaco deh ce, dia kan ga suka cewe" kata Clarina tertawa kecil langsung berdiri meninggalkan ruang latihan. " what do you mean?! " suara lembut namun tegas itu mengejutkan Clarina. ternyata Aron sejak tadi bersandar depan pintu latihan. Aron sekarang berdiri tegak tepat di hadapan Clarina menatap tajam pada gadis itu. Clarina yg masih sangat terkejut hanya mampu melihat mata Aron tanpa mengeluarkan sepatah katapun. " loe ga mau jawab pertanyaan gue ?" suara itu terdengar lebih lembut. Clarina masih diam menatap tanpa mengalihkan pandangannya dari mata sosok yg ada di depannya tersebut. Suasana hening, "its ok!" Aron berbalik, melangkah meninggalkan Clarina yg masih terpaku, Aron kemudian menghentikan langkahnya " aaa, satu hal.. Clara gak ngaco kok" kata Aron tanpa berbalik langsung melanjutkan langkahnya.


Deg! " indah! matanya, mata itu.. kenapa matanya seindah itu " gumam Clarina masih memandangi punggung Aron yg semakin menjauh. "hei! gue kira udah duluan, yuk pulang" Clara menarik tangan Clarina, Clarina diam hanya mengikuti langkah Clara, tgn kirinya masih memegangi dadanya " jantung ini kenapa berdetak kencang sekali " batin Clarina.

Aron adalah member paling yg paling cerewet di NU'EST namun sudah 4 bulan ini ia berubah pendiam, ia lebih suka sendiri & tak jarang member lain khawatir dengan sikap 'aneh'nya itu.

"dear diary.. hari ini aku bertemu lagi dengan Aron, matanya masih seindah 2 minggu lalu.. namun ia masih diam, apa kata2nya waktu itu hanya basa basi?"

" kau terlambat lagi?!!" sentak sungmin pada dongsaengnya itu. Sungmin dipercaya untuk melatih gitar & biola pada calon THE MUSE. " mian hyungnim.." jawab Clarina tertunduk. "minnie hyung! kita keluar sekarang saja ya.." suara Kyuhyun seketika merubah ekspresi sungmin yg tadinya siap menerkam Clarina menjadi lembut.
" tapi aku sedang..." suara sungmin tertahan menatap Clara & Clarina. "kalian hafalkan saja kord ini dulu, saat aku kembali, tak boleh ada kesalahan dlm memainkannya, aracchi?!" kata sungmin tegas. "ne!" sahut Clara & Clarina bersamaan.
" sekarang kita impas bukan?!" bisik Kyuhyun pada Clarina dengan evil smirknya, lalu pergi bersama sungmin.

" dear diary.. hari ini aku makan siang bersama JR,kali ini dia lebih banyak bicara dan jantungku masih berdetak cepat, kata2 itu.. aku kembali mengingatnya bahkan aku berharap itu benar.. aku menyukainya!! [:)] "
" hei noona!! tadi malam adalah acaramu! kenapa kau malah menghilang begitu saja?!" tanya Onew. "he'eh, kami sengaja datang untuk memberimu semangat untuk debutmu besok! tapi loe knp pulang duluan?!" cecar Baro manyun.
" kau tidak ingin bersama kami lagi second dubu?" tanya Jinyoung lembut. Clarina hanya tercengang dengan pertanyaan2 sahabatnya itu. "apa aku melewatkan sesuatu.." jonghyun entah datang dari mana menepuk bahu Clarina & Jinyoung. Mereka ber5 saat ini sangat dekat, mereka terbentuk karena saling akrab dan memilikir bornline bertingkat yg unik, Onew '89, Jonghyun '90, Jinyoung '91, Baro '92, & Clarina '93. Meskipun Clarina satu2nya perempuan di grup itu, member lain tidak pernah menganggapnya berbeda, mereka bahkan tetap menyebut dirinya 5SBS (5 boys stairline born) selain karena Clarina memang agak tomboy, setiap mereka keluar bersamapun Clarina pasti berpakaian sejenis dengan yg lain kaos, training, hoodie & masker.

Clarina tertawa getir " kau memanggilku noona?" tanyanya menunjuk Onew. Onew melirik Baro. Baro mengangguk cepat " ya, aku yg menyuruhnya, karena besok kau akan menjadi Muse Clarina, bukan namja jadi2an di 5SBS lagi!!". Clarina tersenyum puas " jadi, apa kalian tidak akan memanggilku dubu lagi?" kata Clarina menatap mereka satu persatu.
pletak!!dug! dak! puk! empat jitakan sekaligus mendarat di kepala Clarina "tentu saja tidak... akan!! secantik2nya kau berdandan saat showcast besok, kau akan tetap jadi second dubu kami" jelas Jonghyun diiringi tawa puas Baro Jinyoung & Onew.
"memangnya tadi malam kau kemana?" tanya Baro pelan merangkul Clarina. "kyuhyun!! ini semua karena kyuhyun, kalau saja tdi malam dia tidak mabuk dan tidak muntah mengenai rambutku! huh!!" batin Clarina. " hei noona!" Baro membuyarkan lamunan Clarina. "hah? oh itu, aku sedikit lelah, jadi kuputuskan untuk pulang duluan" jawab Clarina tersenyum lebaaar sekali.
Baro hanya mengangguk2.
"second dubu, kau harus menampilkan yg terbaik untuk THE MUSE.. " pesan Jinyoung dengan wajah innocentnya. "ne hyung" jawab Clarina sambil tersenyum. " satu lagi, kalau kau sudah terkenal, jangan lupakan kami" wajah Onew memelas. "bukankah kalian yg sudah terkenal lebih dulu? tenang saja, aku tidak akan bisa melupakan kalian apalagi kau dubu meskipun aku berusaha sekeras apapun untuk melupakanmu!" Clarina mengelus kepala Onew, seolah adiknya. "ya!! apa kau tidak bisa sekali saja memanggilku hyung seperti kau memanggil Jinyoung?!" Onew menepis tangan Clarina. Clarina menggeleng " karena kau tidak memiliki karisma seorang hyung sperti Jinyoung!" Clarina senyum polos memeluk lengan Jinyoung & bersandar dibahunya. Onew terlihat kesal.

Now showcast THE MUSE - love is all the same. (yg nyanyi sebenernya yangpa & davichi & hana, tapi anggap aja itu hits single muse yaa :D) #back song : yangpa, davichi & hana - love is all the same#

Saat showcast berakhir "follow me" Aron menarik tangan Clarina, membawanya ke balkon gedung. "aku akan memberikan sesuatu sebagai ucapan selamat untuk debut THE MUSE " kata Aron tersenyum, matanya berbinar. Clarina terlihat bingung karena Aron tidak membawa apapun. "gumawo.. tapi kau tidak membawaa... sesuatu apapun?" kata Clarina ragu. "kau sedang melihatnya, kadonya sudah ada didepanmu" jawab Aron. "hah?" Clarina semakin bingung, sesekali iya menelan ludah mengendalikan degup jantungnya yg semakin cepat. Aron mengangguk, menggenggam tangan Clarina " aku sudah ada di depanmu bukan? akulah kadonya.. aku ingin memberikan hatiku untukmu.. akh! ini tidak akan berhasil! awas kau Ren. "ucap Aron sedikit menggerutu. Clarina masih memandangnya "aku menyukaimu, itukah yg ingin kau katakan?" tanya Clarina lembut.
"Clarinaaa..." suara itu berbisik di telinga Clarina. "Clarin!! sudah pagi kita harus segera bersiap ke Incheon! hari ini kita harus ke Bangkok!!" Clara menggoyang2 tubuh Clarina.

Clarina membuka matanya, menatap Clara "onnie.. kau?". Clara memandangi Clarina "apa aku terlalu cantik pagi ini sampai kau tidak mengenaliku? sudahlah cepat bangun" Clara tertawa kencang. "ahh, cuma mimpi, apa ini sudah pagi?" Clarina yg agak sadar sepenuhnya mulai panik. " matahari sudah melebihi kepalaku Clarinn!!" jawab Clara mengangkat koper mereka keluar. Clara adalah anggota muse, THE MUSE hanya beranggotakan dua orang dengan konsep kembar beda karakter, jadi mereka memang dipilih dengan kemiripan wajah bahkan nama.

Saat hendak menemui park soo man,manajernya, Clarina melihat Aron duduk di ruang recorder dengan gitarnya, seperti biasa itulah markas Aron saat sendiri tenggelam didunianya dengan nada & aransemen. Clarina mendekati ruangan tersebut memandang Aron yg sangat mempesona dimatanya. "masuklah.." kata Aron tanpa mengalihkan pandangan dari gitarnya. Clarina duduk di sampingnya, masih memandangi Aron dengan seksama. " aku menyukaimu" tiba2 saja kata itu keluar dari bibir kecil Clarina, membuat Aron seketika menatap Clarina, lamaa sekali. "kalau begitu, jadilah pacarku" kata Aron datar kemudian kembali memperhatikan gitarnya. "ap..apa?" Clarina terbata.
"aku bilang, jadilah pacarku" Aron tersenyum tipis. " tapi itu tidak mungkin" Clarina tertunduk. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa dengan menjadi seorang idola, kau tidak akan semudah itu untuk menjalin suatu hubungan, terlebih di awal karir. " selama kau tidak mengumumkannya pada pers, imposibble is nothing" jelas Aron.

Akhirnya mereka pacaran tentu saja backstreet dari media, hanya teman dekat yg mengetahuinya. saat ini 6 bulan sudah mereka menjalin hubungan, tapi tak seperti hubungan biasanya, yg selalu ada timbal balik dari kedua pihak, Aron terlihat setengah hati menjalani hubungannya. Tak jarang Clarina dibuatnya menangis. seperti waktu itu, Clarina dipercaya memainkan peran utama di drama musikal bersama NU'EST Ren, Aron marah2 tidak jelas karena cemburu.
Aron juga sangat dingin, ia seakan tidak mengindahkan adanya Clarina yg slalu setia memberikan perhatian & cintanya untuk Aron. Clarina bahkan rela menjaga jarak dari 5SBS untuk menjaga perasaan Aron. Aron menempatkan Clarina dalam posisi yg sulit dan menyakitkan, ia tidak suka Clarina dekat dengan namja manapun, namun ia sendiri mengacuhkan Clarina. Clarina selalu mendahulukan kepentingan & perasaan Aron melebihi perasaannya sendiri meski itu membuatnya sangat menderita.
# 4minutes - i'm ok #

" i'm ok, baby.. are you ok?.. i'll give how much i have.. no matter how pain i felt.. i just love you so"

" yoboseo.. second dubu, bisakah kau ke handel & grettel? kami sudah berkumpul disini" suara Jinyoung dari seberang. Clarina terisak " ah, mianhae hyung, aku sedang latihan bersama Clara onnie, lain kali aku pasti datang" Clarina segera menutup teleponnya, ia menangis sejadi2nya memeluk lututnya erat "ini bukan karena Aron, ini hanya karena aku terlalu cengeng" Clarina masih terisak meyakinkan hatinya.

5SBS minus Clarina menyadari ada yg tidak beres, karena saat ini Clara ada bersama mereka.

"dimana Clarina?" tanya Baro pada operator ruang rekaman. Baro mencari Clarina dimana2 sampai ia menemukannya di ruang dance ujung gedung yg sudah tidak terpakai lagi. "Clarin..." panggil Baro pelan, dilihatnya Clarina duduk disudut ruangan menangis sambil memeluk gitar Aron. " apa yg kau lakukan?" Baro mengerutkan alisnya duduk disamping Clarina menghapus airmatanya. "aku merindukan Aron.." jawab Clarina masih terisak. Disandarkannya kepala Clarina di bahunya " kapan dia kembali?" bisik Baro. saat ini Aron bersama NU'EST sedang promosi album jepang pertama mereka di Jepang.
 Baro kemudian membawa Clarina kembali ke dormnya, Clara sedang ada di busan jadi mereka hanya berdua di dorm, Baro memasakkan sup kental untuk Clarina. " Clarin, aku ingin mengatakan sesuatu.." kata Baro yg merasa Clarina sudah tenang saat ini. "katakanlah" sahut Clarina datar. " emm.. kau ingat saat pertama kali masuk Q ent.? semua orang mengatakan bahwa kau mirip...", " suzy?" sambung Clarina. "iya, Suzy, pagi tadi aku bersama yg lain mengahdiri acara satu tahun kematiannya.. dan aku baru mengetahui satu hal ini dari Jia, bahwa Suzy adalah.." Baro terdiam mengalihkan pandangannya. "Suzy adalah apa?" Tanya Clarina seksama. " Suzy pernah menjadi pacar Aron, bukan pernah, tapi masih menjadi pacar Aron sampai kecelakaan pesawat yg dialaminya." jelas Baro. Clarina membulatkan matanya, ia mengerti maksud Baro, diam entah berapa lama airmatanya tiba2 menetes, kemudian ia mengahapus airmatanya tertawa getir. "ini sudah larut, pulanglah.. Jinyoung hyung pasti mencarimu." Clarina berusaha menutupi perasaannya. "nomor telepon yg anda hubungi tidak menjawab, silakan tinggalkan pesan setelah buny..." berkali2 Clarina berusaha menghubungi Aron, namun sia - sia.

Clarina menggerakkan tangannya. Clarin dirawat di rumah sakit karena kemarin malam pingsan. " kau sudah sadar?" Aron mengelus pipi Clarina. Clarina tersenyum, ingin sekali dia memeluk Aron erat2 namun ia tak punya tenaga, tubuhnya masih lemah. "jangan membuatku khawatir lagi.." bisik Aron. Clarina senyum mengangguk, namun airmatanya mengalir kesela rambutnya. Entah ada perasaan apa yg begitu sakit dan mengganjal dihati Clarina saat ini.

" dokter Lee?" sapa Clarina saat melihat dokter yg memeriksanya sedang berbincang dengan dokter Lee. "kau Clarina?" sapa dokter Lee. dokter Lee adalah dokter yg merawat Calvin, kaka Clarina yg meninggal dua tahun lalu karena kanker otak.
"siap?" Clara memeluk Clarina yg sedang bercermin dari belakang. " wah, kau cantik sekali Clarin" puji Clara menggengam bahu partner duetnya itu. " tapi wajah ini yg membuatku meragukannya" batin Clarina.

" silahkan masuk noona kami yg cantik, Aron hyung ada di dalam" sambut JR dengan sangat sopan. Clarina mengunjungi NU'EST dorm, Aron hanya tersenyum tipis melihat kedatangan Clarina. "kita piknik? harinya terlalu cerah untuk dilewatkan tanpa piknik" ajak Clarina menunjukkan kotak bekal yg dibawanya. Aron hanya mengangguk. Disepanjang jalan mereka hanya diam.

Dipinggiran sungai han. " ini enak, kau harus selalu membuatkan ini untukku" kata Aron tersenyum lebar dengan mulut penuh dengan Kimbab olahan Clarina. Clarina tersenyum terus memandangi Aron makan dengan lahapnya " bahkan hingga saat ini, aku seakan belum mengenal dirimu yg sebenarnya, terkadang kau sangat hangat & begitu manis, tapi ada saat dimana kau sedingin gunung es yg seolah tak menyadari keberadaanku disisimu" batin Clarina tak terasa air mata membasahi pipinya. "kau menangis?" tanya Aron mendekati Clarina. "aaa, ini? tidak, kurasa ada sesuatu yg masuk kemataku" Clarina mengucek matanya. "jangan, biar aku tiup" cegah Aron menggenggam kedua tangan Clarina.
Aron memandang mata Clarina dengan jarak yg sangat dekat, bahkan ia dapat merasakan hembusan nafas Clarina. " ya, memang ada sesuatu dimatamu, kau menyembunyikan sesuatu dariku" kata Aron. Clarina hanya menatap Aron. " maafkan aku Clarinaa.." kata Aron serak. " oppa.." Clarina tak tega melihat ekspresi merasa bersalah Aron meski itu untuk pertama kalinya. " aku harus menceritakan sesuatu padamu, " Aron meyakinkan Clarina. "dua tahun yg lalu aku bertemu dengan seorang gadis, aku menykainya saat pertama bertemu, aku selalu mengikutinya memperhatikannya, namun aku belum berani menyatakan perasaanku,
" Aron terdiam sesaat. "beberapa waktu kemudian, aku merasa yakin untuk menyatakan perasaanku padanya, namun sebelum aku mendapatkan jawaban darinya, penglihatanku diambil, saat dalam perjalanan menuju tempat janjian kami,aku mengalami kecelakaan yg mengakibatkan rusaknya kornea mataku. berbulan2 aku frustasi sampai ada seorang malaikat yg bersedia mendonorkan kornea matanya untukku hingga aku bisa melihat lagi, aku sangat bahagia ditambah lagi dengan gadis itu ternyata masih menungguku, meski berbulan-bulan aku tak menghubunginya, selama setahun kami pacaran, aku ia tak memiliki banyak waktu untukku karena ia sibuk promosi albumnya, sementara itu akupun sibuk mencari identitas pendonor kornea untukku itu. aku menemukan identitas pendonor itu tepat disaat2 pacarku itu akan kembali ke korea dan itu artinya aku akan lebih sering menemuinya aku sangat sangat sangat bahagia, aku ingin menceritakan apa yg telah kutemukan, aku juga telah membuat sebuah MV perjalananku selama ia tak ada di korea dengan lagu buatanku sendiri.." Aron tersenyum kemudian menghembuskan nafas berat, ekspresinya berubah.

" tapi sebelum itu semua terjadi, Tuhan telah merebutnya dariku, Ia mengalami kecelakaan pesawat yg merenggut nyawanya.." pandangan Aron buram karena airmatanya. Clarina mengahpus airmatanya untuk kesekian kalinya, makin erat menggenggam tangan Aron. Mereka diam beberapa saat " aku baru menemukan identitas Calvin, namun aku sudah harus kehilangan Suzy.." Clarina sangat terkejut mendengar nama itu " gadis itu adalah Suzy, ia sangat mirip denganmu, aku sadar selama ini begitu menyakitimu, tapi aku hanya ingin meyakinkan hatiku bahwa aku memang mencintai Clarina, bukan sosok Suzy dalam Clarina. tapi semakin aku berusaha, aku semakin ragu dan perasaan bersalahku semakin menghantui pikiranku.." Aron menatap Clarina "Clarina.. bersediakah kau memberiku waktu sedikit lebih panjang untukku meyakinkan hati & belajar untuk benar – benar mencintaimu? " tanya Aron. Clarina hanya diam, kemudian tersenyum " i'll give howmuch i have .."
Aron segera memeluk Clarina. " thankyou.. "

Dalam perjalanan pulang, " Aron.." panggil Clarina pelan. " hmmm?" Aron masih konsentrasi dengan jalan di depannya. " tadi kau menyebut bahwa pendonor kornea itu bernama Calvin, nama lengkapnya bukan Calvin Abraham kan?" tanya Clarina harap2 cemas. Aron terkejut, kemudian menghentikan mobilnya di pinggir jalan. " bagaimana kau tau, namanya memang Calvin Abraham, ia meninggal karena kanker otak. kau mengenalnya?" tanya Aron seksama.
i cant take my breath...breath breath.. handphone Clarina berdering. " yoboseo? ne hyung nim, aku segera kesana " Clarina menaruh kembali HPnya. " kyu hyung memanggilku untuk segera menemuinya, bisakah kau mengantarku langsung ke Ystyle ?"
Aron langsung mengantar Clarina ke toko milik Yesung tersebut.
Sesampainya di Ystyle, Clarina menemumi Kyuhyun yg sudah berdiri bersama donghae & eunhyuk. " aku datang hyung.. nim" kata Clarina dengan nada khasnya memisahkan kata hyungnim.
" menikahlah denganku.." kata kyuhyun tiba-tiba, Clarina sangat terkejut, terlebih Aron yg saat ini berdiri belakangnya, menatap tajam Kyuhyun. "chukaeyo.. kau terpilih menjadi pemeran utama di drama musikal bersama kami" Kyuhyun merangkul Clarina sambil melirik Aron dengan evil smirknya, ia tau betul tentang masalah Ren & Aron beberapa waktu lalu karena dramus yg dimainkan Ren bersama Clarina. "e.. tapi hyung..nim" Clarina melepas rangkulan Kyu, menatap Aron takut2. Aron tersenyum kemudian menggeleng, mengisyaratkan bahwa iya tidak masalah dengan drama musikal yg akan dimainkan Clarina. "apa iya yakin? aku tidak mau menjadi korban pukulannya saat selesai dramus seperti Ren waktu itu" sindir Kyuhyun. Aron hanya tertawa kecil. " aku tidak akan melakukan itu, karena aku akan memukulmu bahkan sebelum dramus dimulai hyung!" jawab Aron. Seisi ruangan kemudian tertawa, begitulah jadinya jika dua orang yg mulutnya lebih cepat bekerja dari otaknya bertemu.

Saat drama musikal, Aron bersama 5SBS duduk di vip seat untuk menyaksikan Clarina. Selama menunggu dramus dimulai, Aron membaca sinopsis di brosur yg didapatnya, ia terkejut melihat nama Clarina Abraham disana. " abraham? apa ini nama lengkap Clarina?" tanya Aron pada Baro sambil menunjuk tulisan nama Clarina. Baro mengangguk " abraham adalah nama keluarganya." sahut Baro. "apa ia memiliki kaka atau adik dengan nama belakang abraham?" tanya Aron mengerutkan alisnya. " tentu saja, dia punya kaka laki2 bernama Calvin Abraham, tapi sudah meninggal 2 tahun yg lalu karena kanker otak." jelas Baro. Aron shock, ia tak habis pikir kenapa ini bisa terjadi. selama dramus ia bahkan hanya diam menunduk, ia seakan tak sanggup memandang Clarina.

"oppa.. bagaimana penampilanku tadi" Clarina menghampiri Aron. Aron hanya diam menunduk buliran airmata terlihat menetes di pahanya. " oppa.. apa yg terjadi? kau kenapa?" tanya Clarina khawatir. " maafkan aku.." Aron terisak. "maaf untuk apa?" Clarina bingung. Aron menatap dalam wajah Clarina " lihatlah mata ini, pasti kau sangat mengenalnya bukan?". Clarina tersenyum menangkup pipi Aron "iya, aku sangat mengenalnya"
"maafkan aku yg membuat Calvin dikebumikan dengan keadaan organ yg tidak lengkap" suara Aron serak. Clarina menggeleng " kakaku pasti sangat bahagia disurga, begitupula aku, aku bahagia karena masih diberikan kesempatan melihat mata ini, jadi jgn merasa bersalah & jgn biarkan mata ini menangis lagi.. ok?" Clarina menghapus airmata Aron dengan kedua ibu jarinya. Aron mengangguk kemudian memeluk Clarina erat Aron berubah menjadi hangat dan perhatian pada Clarina, ia sangat berusaha menjadi yg terbaik untuk Clarina.
THE MUSE debut di Jepang, secara tidak langsung, Clarina meninggalkan Aron untuk waktu yg tak bisa ditentukan.
"aku akan menunggumu.. " kata Aron memeluk Clarina. "tidak, jangan menungguku.. jalanilah hidupmu dengan bahagia disini, aku juga akan memulai hidup baruku di Jepang" kata Clarina melepas pelukannya.
" Clarin? maksudmu??" Aron terkejut. " yah, lebih baik kita menjalani hidup kita masing2.. berjanjilah, kau harus sangat sangat sangat bahagia disini, selamat tinggal" Clarina melepaskan genggaman tangan Aron, lalu meninggalkannya.
"aku tidak akan memanfaatkan rasa bersalah & balas budimu untuk mencintaiku..aku akan selalu mencintaimu.. i'll give how much i have for your happiness.. " Clarina menghapus airmatanya. "kau masih memilikiku Clarin." Clara merangkul Clarina erat.

sepenggal kisah cinta yg tak harus memiliki. Cinta adalah seberapa besar kau mampu memberi utk org yg kau cintai

_______________________________ -_- " THE END " -_- ___________________________

Penulis By AYU KURNIA SARI
______________________________________________________________________________________________________ 


 Facebook @  Ayu Kurnia Sari 
 Twitter      @  Ayukusa

Post a Comment